Meminta izin adalah wujud santun sopan saat kamu akan lakukan suatu hal yang terkait dengan orang lain. Saat meminta izin orang itu, kamu sebetulnya sedang meminta kesepakatan akan hal yang akan kamu kerjakan itu. Nach, bukan hanya ada pada budaya kita, meminta izin ada juga dalam budaya luar, terhitung native bahasa Inggris. Di dengan bahasa Inggris, meminta izin dikatakan sebagai “asking permission”. Lantas, apa langkah meminta izin dengan bahasa Inggris sama dengan meminta izin dengan bahasa Indonesia? Untuk ketahuinya, baca lima langkah meminta izin dengan bahasa Inggris yang dapat kamu coba di bawah ini.
May I…?
Ini adalah langkah untuk meminta izin dalam kerangka resmi. Ini pertanda, asking permission memakai “May I…?” ialah langkah meminta izin yang santun. Kamu dapat memakainya pada keadaan resmi ataupun waktu kamu benar-benar menghargai musuh berbicara. Misalnya ke orang yang lebih tua.
Bila kamu ingin memakai “May I…?” dan kedengar lebih santun kembali, kamu dapat menambah kata “please” saat sebelum akhiri kalimat. Sebagai contoh, bila kamu akan meminta izin untuk ke pantai bersama rekan-rekan ke orangtuamu. Kamu dapat “asking permission” dengan berbicara, “May I go to the beach with my friends, please?”
#Belajar 5 Langkah Meminta Izin dalam Bahasa Inggris
Can I…please?
Sebetulnya, langkah untuk izin atau meminta izin ke orang lain ini masih termasuk resmi. Namun, tingkat kesopanannya lebih rendah dibandingkan memakai “May I…?” Oleh karenanya, bila kamu sedang pada keadaan yang resmi, lebih bagus pakai “May I…” atau “Could I…” saat akan “asking permission”.
Baca Juga
cara menulis bahasa inggris
Walau demikian, “Can I…” kadang masih terlampau resmi bila kamu pakai untuk meminta izin ke rekan, saudara, atau orang paling dekat. Tetapi, tidak berarti kamu tidak dapat memakainya, ya. Nach, berikut ialah contoh pas memakai “Can I…”
- “Can I borrow your money? I forgot to withdraw some kontan from my debet card.”
- “Can I buy you some ice krim?”
Do you mind if I…?
Nach, bila langkah yang ini dapat kamu pakai pada kondisi tidak resmi. Masalahnya langkah meminta izin yang ini dapat disebut cukup rileks, hingga kamu dapat memakainya saat akan meminta izin ke rekan atau orang paling dekat. Tetapi, ada yang sedikit ketidaksamaan di antara langkah yang ini secara telah disebut awalnya.
“Do you mind if I…?” ialah langkah meminta izin atau meminta kesepakatan ke orang lain akan suatu hal yang akan kamu kerjakan. Namun, sebetulnya hal yang hendak kamu kerjakan ini tidak ada hubungannya dengan orang itu. Namun, kamu perlu tetap meminta izin padanya untuk pastikan jika dia tidak terganggu atau terusik dengan yang ingin kamu lakukan atau kerjakan itu.
Misalnya, saat kamu akan menyanyi dengan suara keras dalam kamar, tapi adikmu sedang belajar. Kamu dapat memakai langkah ini untuk meminta izin, “Do you mind if I sing out loud?”
Do you think I should…?
Walau bukan sebuah keinginan izin langsung, tapi saat kamu melemparkan pertanyaan ini ke orang lain, kamu memperlihatkan keterkaitan ke opini orang itu. Ini maknanya, gagasannya akan memiliki arti dan mempunyai dampak yang lumayan besar pada hal yang akan kamu kerjakan atau cara yang akan kamu mengambil.Disamping itu, saat bertanya hal itu ke orang lain, kamu memperlihatkan ada ketidak yakinan pada diri kamu sendiri akan tindakan yang akan kamu kerjakan. Misalnya, kamu akan resign dari tugas. Hal tersebut pasti sebuah keputusan yang dapat kamu memutuskan sendiri.
Tetapi, kamu memerlukan opini orang lain untuk menolong kamu menguatkan hati dalam menarik keputusan. Nach, pada waktu itu, kamu dapat menanyakan, “Do you think I should resign from my job?”
Baca Juga
contoh soal grammar
How about I…?
Sebetulnya, langkah yang ini pun tidak langsung meminta izin ke orang lain. Saat kamu memakai “How about I…?”, kamu sebetulnya mencari tahu apa orang lain menyepakati gagasan atau satu hal yang kamu targetkan. Umumnya, hal atau gagasan yang kamu targetkan itu terkait dengan orang yang kamu beri pertanyaan.
Misalnya, saat kamu mempunyai gagasan untuk bermain ke rumah temanmu esok harinya. Lantas, kamu melemparkan pertanyaan, “How about I go to your house tomorrow?” Dalam kalimat itu, kamu memperlihatkan jika gagasan ke tempat tinggalnya itu tiba dari diri kita. Lantas, kau bertanya ke teman kita untuk pastikan jika dia sepakat dengan gagasan itu.
Instagram: @kampunginggrismm